Copyright : Amazonaws.com
Khusus di pagi itu Anton, 57 tahun, mencelupkan tiga kubus gula ke dalam tehnya. Mulutnya pahit sejak hari kemarin. Terlebih setiap melihat sehelai surat itu. Hulu penderitaan yang kini tergeletak di meja makannya: surat pemecatan. “Toh, mereka memberi aku pesangon,” ia masih ingat kilah terakhir atas maki-maki istrinya. Namun, istrinya tetap berkeras pergi malam itu juga. Di hari yang sama ia ‘dirumahkan’. Lanjutkan membaca “DOA TANPA TANGAN”